BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber
daya alam. Mulai dari barang tambang, nabati sampai hewani.Tetapi sebagaimana
yang kita ketahui bahwa tidak semua sumber daya alam dapat di perbaharui.Oleh karena
itu, dalam memanfaatkan sumber daya alam tersebut kita wajib memperhatikan
tentang kelestarian alam sekitar atau pun sumber daya tersebut agar bisa
dimanfaatkan secara optimal dan bisa tetap bermanfaat dalam kurun waktu yang
lebih lama.
Peranan sumber daya alam sungguh tidak bisa
dipisahkan dengan kehidupan manusia yang memiliki kebutuhan yang tiada
batasnya.Sehingga manusia dipaksa untuk dapat menemukan dan mengolah sumber
daya alam tersebut. Namun dalam pemanfaatan SDA tersebut, kita juga di tekankan
untuk dapat memanfaatkan nya secara bijaksana dan sesuai dengan prinsip
ekoefisensi karena jika tidak, maka akan terjadi kerusakan alam yang dapat
mengganggu kestabilan ekosistem di bumi ini. Materi ini sengaja di pilih karena
menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu disosialisasikan kepada
para pemnaca tentang arti penting kelestarian lingkungan.
1.2 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka
masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
1.
Apa yang dimaksud
dengan sumber daya alam dan pemanfaatan secara ekofesiensi serta pembangunan
berwawasan?
2.
Apa pengaruh
pertambangan di bukit Bubut terhadap lingkungan.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah
tersebut. Masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Dampak
apa yang akan terjadi dari pertambangan di Bukit Bubut terhadap lingkungan?
2. Apa
yang dilakukan pertambangan di Bukit gundul terhadap masyarakat setempat?
3. Bagaimana
menurut pandangan masyarakat setempat tehadap pertambangan yang berada di bukit
Bubut?
1.4 Tujuan
penulisan
Adapun tujuan kami menyusun karya
ilmiah ini adalah untuk:
1. Memenuhi salah satu tugas dalam mata
pelajaran geografi
2. Meneliti tentang sikap masyarakat
tentang adanya aktivitas pertambangan yang dilakukan di bukit Bubut.
3. Untuk mengetahui pengaruh apa saja
yang di sebabkan oleh penambangan tersebut.
4. Untuk mensosialisasikan kepada para
pembaca tentang pentingnya kelestarian lingkungan dan sumber daya alam.
5. Menambah wawasan bagi para pembaca
dan khususnya penulis sendiri
BAB
II
PEMBAHASAN
Kehidupan manusia tidak mungkin bisa terlepas dari
keberadaan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan hidupnya. Mulai dari makan ,
minum, kebutuhan pangan, bangunan ataupun industri.
2.1 Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan,
hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor
abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati.Pemanfaatan sumber daya
alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam
bersifat terbatas.Potensi sumber daya alam adalah segala
sesuatu yang ada didalam bumi maupun di permukaan bumi yang dapat digali dan
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
2.1.1. Macam-macam sumber Daya
Alam
Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
A. Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
1.
Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan,
tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut ter barukan karena dapat melakukan reproduksi
dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
2. Sumber daya alam yang tidak terbarukan
(nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu bara, dan bahan
tambang lainnya.
3. Sumber daya alam yang tidak habis,
misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan energi laut.
B. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
1) Sumber
daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk
fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan
sebagainya.
2) Sumber
daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya
batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang
surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
3) Sumber
daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup,
misalnya area tanah (daratan) dan
angkasa.
C. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
1)
Sumber daya alam
nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu
sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah,
air, dan kincir angin.
2)
Sumber daya alam
hayati (biotik); merupakan sumber daya alam
yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan
manusia.
Kebutuhan
manusia akan sumber daya alam memang semakin meningkat, apa lagi di zaman yang
semakin modern ini. Pembangunan yang semakin meluas mendrong manusia untuk
terus melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam yang ada.Khususnya di
bidang pertambangan.Dan yang lebih menghawatirkan nya lagi adalah hampir
seluruh barang tambang yang ada merupakan jenis sumber daya alam yang tidak
dapat di perbaharui karena butuh jutaan tahun untuk menghasilkan nya kembali.
2.2 Pemanfaatan SDA Berdasarkan Prinsip
Ekoefisiensi
Sebelum memahami ekoefisiensi, kita perlu memahami
terlebih dahulu tentang efisiensi. Efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam adalah
penggunaan sumber daya alam dengan cara memaksimalkan kegunaannya dan
meminimkan sumber daya alam yang terbuang. Sehingga bisa meminimalisir
pembuangan SDA yang sebenarnya masih bisa di manfaatkan.
Sedangkan
Ekoefisiensi merupakan manajemen bisnis yang memadukan antara efisiensi ekonomi
dengan efisiensi lingkungan.Sehingga para pengusaha bisa meraih keuntungan
tanpa harus mengeksploitasi alam secara berlebihan.
Hal yang paling pokok dalam pemanfaatan sumber daya
alam berdasarkan prinsip ekoefisiensi adalah sebagai berikut.
1. Menghemat sumber daya alam yang digunakan.
2. Menggunakan semua sumber daya alam yang dihasilkan
dalam proses energi (industri).
3. Proses penambangan sumber daya alam tidak
menimbulkan kerusakan lingkungan.
4. Sumber daya alam yang ditambang dapat digunakan
dalam jangka waktu yang lama.
5. Proses penggunaan sumber daya alam tidak menimbulkan
dampak yang buruk.
2.3 Pengertian Pembangunan
Berwawasan Lingkungan
Menurut Benni Setiawan (
Peneliti pada Yayasan Nuasa Sejahtera ) Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan
berkelanjutan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya
manusia dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya
alam untuk menopangnya.
Daya dukung alam ternyata semakin tidak seimbang
dengan laju tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup penduduk.Jumlah manusia yang
memerlukan tanah, air dan udara di bumi ini untuk hidup pada tahun 1991 sudah
berjumlah 5,2 miliar. Jumlah manusia penghuni planet bumi pada tahun 1998
berjumlah 6,8 miliar. Pada tahun 2000 membengkak menjadi 7 miliar. Kalau
pertumbuhan penduduk tetap dipertahankan seperti sekarang, menurut Paul R.
Ehrlich, 900 tahun lagi (tahun 2900) akan ada satu biliun (delapan belas nol di
belakang 1) orang di atas planet bumi ini atau 1700 orang permeter persegi.
Kalau jumlah ini diteruskan sampai 2000 atau 3000 tahun kemudian, berat jumlah
orang yang ada sudah melebihi berat bumi itu sendiri.
Agar pembangunan yang berwawasan lingkungan ini
dapat berjalan dengan baik, maka pembangunan tersebut perlu memiliki pandangan
jauh ke depan yang dirumuskan sebagai visi pembangunan. Dan dapat
diimplementasikan ke dalam pembangunan jangka panjang secara ideal serta
berorientasi kepada kepentingan seluruh rakyat. Visi pembangunan yang
dimaksud adalah tercapainya peningkatan kualitas hidup seluruh masyarakat
melalui: pengembangan kecerdasan, pengembangan teknologi, ketrampilan dan moral
pembangunan sumber daya manusia yang tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, serta seni untuk mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan
berkesinambungan.
Strategi
pembangunan adalah usaha untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia dalam
mendayagunakan sumber daya alam dengan segenap peluang serta kendalanya.
Hal ini dapat
dilakukan dengan cara:
1.
Penggunaan teknologi bersih
yang berwawasan lingkungan dengan segala perencanaan yang baik dan layak.
2.
Melaksanakan rekayasa ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tepat guna dalam menghasilkan barang dan jasa
yang unggul, tangguh dan berkualitas tinggi, yang berdampak positif bagi
kelangsungan hidup pembangunan itu sendiri.
3.
Adanya pengawasan dan
pemantauan terhadap jalannya pembangunan, sehingga sesuai dengan rencana dan
tujuannya.
2.4 Pertambangan Batuan di Bukit Bubut
Aktivitas pertambanagan yang di lakukan di bukit
Bubut merupakan pertambangan yang menambang bahan – bahan industri pembangunan.Pertambangan ini milik perusahaan pribadi dan bukan dari
pemerintah atau garapan masyarakat setempat. Pertambangan ini telah memberikan
pengaruh yang kuat terhadap kehidupan masyarakat atau pun lingkungan di
sekitarnya. Baik itu pengaruh baik ataupun pengaruh yang buruk
Kegiatan penambangan ini akan berdampak pada
lingkungan sekitar, diantaranya.
a.
Penghilangan Vegetasi
Vegetasi yang hilang dikarenakan penggundulan lahan untuk operasi
penambangan bahan galian yang berupa batuan di bukit itu.
Selain itu, hilangnya vegetasi juga dapat disebabkan oleh truk yang
membutuhkanjalan lebih lebar.Oleh karena itu diperlukan program reboisasi untuk
mengembalikan kembali kestabilan alam.
b.
Erosi
Penggundulan hutan dan penambangan batuan di bukit ini menyebabkan berkurangnya
penyerapan air sehingga air yang mengalir mengikis lapisan tanah dan
menyebabkan longsor dan batuan yang berjatuhanke lahan pertanian warga setempat.
Selain itu, erosi ini juga menyebabkan kesuburan tanah di bukit tersebut
semakin berkurang dikarenakan lapisan tanah teratas ( top soil ) terkikis oleh
air.
c.
Peningkatan taraf hidup
masyarakat
Adanya
pertambangan di bukit Bubut yang berada di kecamatan Gekbrong desa Cikahuripan
kampung Jati Sari ini tidak berpengaruh terhadap penyerapan pengangguran
masyarakat setempat.Karena pertambangan di bukit ini tidak memperkerjakan warga
atau masyarakat setempat dikarenakan
penambangan ini memakai alat-alat berat.Namun, pertambangan ini juga
memberikan uang ganti rugi untuk lahan atau sesuatu yang merugikan masyarakat
akibat pertambangan tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat
Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kampung
Jati Sari, Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
3.2 Subjek Penelitian
Penelitian ini di subjekkan kepada penduduk Kampung
Jati Sari, Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
3.3 Instrumen Penelitian
Penelitian ini
dilakukan dengan cara wawancara kepada subjek penelitian,
Adapun
subjeknya adalah warga Kampung Jati Sari yang berjumlah 10 orang.
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini
dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :
1. Membuat
Quisoner.
2. Mewancarai
Subjek Penelitian.
3. Observasi
Lapangan.
4. Menyusun
Laporan.
5. Penyerahan
Hasil Laporan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Bagaimana menurut pandangan masyarakat setempat
tehadap pertambangan yang berada di bukit Bubut?
Menurut hasil penelitian dengan cara tanya-jawab
kepada masyarakat setempat bahwa masyarakat banyak yang mengatakan bahwa
pertambangan tersebut memang merusakan lingkungan hidup atau alam. Namun, pertambangan tersebut tidak terlalu
meresahkan warga setempat karena
pertambangan tersebut jauh dari pemukiman
warga dan penambangan tersebut masih bisa bertanggung
jawab atas kerusakan atau yang merugikan warga setempat.Tetapi ada juga warga setempat yang merasa resah dan kecewa
terhadap pertambangan tersebut karna mereka tidak diberi pekerjaan untuk
bekerja di pertamabangan itu.Karena pertambangan tersebut memakai alat berat
sehingga tidak dapat menyerap pengangguran.
Adapun
diagram Hasil Qusioner seperti di bawah ini.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
2.3
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian bahasan “Dampak Aktivitas Penambangan di Bukit Bubut Terhadap
Lingkungan” dapat kita simpulkan bahwa penambangan sumber daya alam harus dengan prinsip
ekoefisiensi. Jadi, tidak hanya
memikirkan keuntungan sendiri tetapi harus dengan kelestarian alam dan
lingkungan.Hal ini juga perlu pertanggung jawaban terhadap lingkungan yang
telah rusak akibat penambangan.
2.4 Saran
1.
Perlu adanya penyerapan pengangguran
dengan adanya penambangan tersebut.
2.
Penambangan harus dengan ketentuan
peraturannya tidak boleh berlebihan dalam mengekploitasi sumber daya alam.
3.
Perlu kesadarannya dalam menciptakan
kelestarian lingkungan.
4.
Perlu
adanya pengamatan lebih lanjut seputar hal ini.
DAFTAR PUSTAKA
zulidamel.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar